BSC pertama kali
dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton pada tahun 1990 melalui
sebuah penelitian mengenai ”Mengukur Kinerja Organisasi Masa Depan”. Dalam
penelitian tersebut dihasilkan pengembangan Balanced Scorecard dalam
pengukuran kinerja yang tersusun atas empat prespektif yaitu keuangan, pelanggan,
proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Setelah dilakukan
eksperimen atas hasil penelitian, pada akhir tahun 1990 dihasilkan simpulan dan
rekomendasi mengenai kelayakan dan manfaat sistem pengukuran kinerja dengan Balanced
Scorecard.
Hasil penelitian tersebut
dirangkum dan dipublikasikan dalam sebuah artikel di Harvard Business Review
pada bulan Januari- Februari 1992 dengan judul “Balanced Scorecard―Measures
that Drive Performance.”
Menurut Mahmudi (2005, 138-141) sejak pertama kali diperkenalkan, Balanced Scorecard
mengalami beberapa kali evolusi dalam beberapa generasi. Generasi pertama
yang merupakan awal kemunculannya, Balanced Scorecard merupakan alat pengukuran
kinerja organisasi dalam prespektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal,
serta pembelajaran dan pertumbuhan. Kemudian generasi kedua Balanced Scorecard
tidak hanya merupakan alat pengukuran kinerja melalui ukuran-ukuran kinerja
dalam keempat prespektif namun terdapat keterkaitan (linkage) antar
ukuran kinerja serta sasaran strategi dalam suatu hubungan sebab akibat.
Generasi ketiga Balanced Scorecard mengalami peningkatan fungsi sebagai
alat untuk menterjemahkan visi dan misi organisasi kedalam sasaran strategik
dan inisiatif strategik yang terukur, terencana, komprehensif, koheren, dan
seimbang sehingga Balanced Scorecard generasi ketiga ini disebut sebagai
alat pemfokus strategi. Kemudian generasi terkini Balanced Scorecard digunakan
sebagai alat untuk pemetaan strategi (strategy mapping). Definisi Balanced
Scorecard menurut Suwardi Luis dan Prima A. Biromo (2007, 16) adalah
sebagai berikut: Balanced Scorecard merupakan alat manajemen kinerja (performance
management tool) yang dapat membantu organisasi untuk menterjemahkan visi, strategi
kedalam aksi dengan memanfaatkan sekumpulan indikator finansial dan non
finansial yang kesemuanya terjalin dalam hubungan sebab akibat. 12 Sedangkan
Niven (2008, 13) mendeskripsikan Balanced Scorecard sebagai berikut: Balanced
Scorecard as a carefully selected set of measures derived from an organization’s strategy. The
measures selected for the Scorecard represent a tool for
leaders to use in communicating to employees and external stakeholders the outcomes
and performance drivers by which the organization will achieve its mission and
strategic objectives.
0 Comments:
Post a Comment