glx_b64e8cb7b7c9d05c279e27f2e2324900.txt Manajemen strategis - Kumpulan Landasan Teori

Thursday, 9 June 2016

Manajemen strategis

Manajemen strategis sering kali disebut juga sebagai perencanaan strategis  sebagaimana dikatakan Fred R. David (2007, 5) “…The term strategic management  in this text is used synonymously with the term strategic planning.” Istilah  manajemen strategis dan perencanaan strategis dalam skripsi ini memiliki maksud dan  pengertian yang sama.  

Pearce dan Robinson (2000, 3) mendefinisikan manajemen strategis sebagai  berikut: “Strategic management is defined as the set of decisions and actions that  result in the formulation and implementation of plans designed to achieve a  company’s objectives.” Menurut Fred R. David (2007, 5) manajemen strategis dapat  didefinisikan sebagai: “The art and science of formulating, implementing, and  evaluating cross-functional decisions that enable an organization to achieve its  objectives”. Sedangkan J. David Hunger dan Thomas L Wheelen (2003, 4) dalam  buku Manajemen Strategis yang diterjemahkan oleh Julianto Agung mendefinisikan manajemen strategis adalah “serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang  menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.”  Husein Umar (2001, 17-18) mendefinisikan perencanaan strategis adalah  “bagian dari manajemen strategis yang berfokus pada bagaimana manajemen puncak  menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan guna mencapai tujuan dalam  jangka   panjang.”  

Fred R. David (2007, 18) menguraikan 14 manfaat dari manajemen strategis,  yaitu:  
  1.  It allows for identitification, prioritization, and exploitation of opportunities.
  2. It provides an objective view of management problems.
  3. It represents a framework for improved coordination and control of activities.
  4.  It minimizes the effect of adverse conditions and changes.
  5.  It allows major decisions to better support established objectives.
  6.  It allows more effective allocation of time and resources to identified opportunities.
  7.  It allows fewer resourses and less time to be devoted to correcting erroneous or ad hoc decisions.
  8.  It creates a framework for internal communication among personel.
  9.  It helps integrates the behavior of individual into a total effort.
  10.  It provide a basic for clarifying for individual responsibilities.
  11.  It encourages forward thinking.
  12.  It provides a cooperative, integrated, enthusiastic approach to tacling problem  and opportunities.
  13.  It encourages a favorable attitude toward change. 
  14. It gives a degree of discipline and formality to the management of a business.   


Menurut Pearce dan Robinson (2000, 9-10) manajemen strategis mempunyai  manfaat sebagai berikut:
  1.  Strategy formulation activities enhance the firm’s ability to prevent problems.
  2. Group-based strategic decisions are likely to be drawn from the best available alternatives.
  3. The involvement of employees in strategy formulation improves their understanding of the productivity-reward relationship in every strategic plan and, thus, heightens their motivation.
  4. Gaps and overlaps in activities among individuals and groups are reduced as participation in strategy formulation clarifies differences in roles.
  5. Resistance to change is reduced.  

Sementara Mengenai proses manajemen strategis, Fred R. David (2006, 6-8) menyatakan  sebagai berikut:   Proses manajemen strategis (strategic-management process) terdiri atas tiga tahap: formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tetentu yang akan dilaksanakan. Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan. Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis. Tiga aktivitas dasar evaluasi strategi adalah meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, mengukur kinerja, dan mengambil tindakan korektif.   

Menurut J. David Hunger dan Thomas L Wheelen (2003, 9-19) dalam buku  Manajemen Strategis yang diterjemahkan oleh Julianto Agung, proses manajemen  strategis meliputi empat elemen dasar yaitu:  
  1. Pengamatan lingkungan meliputi analisis eksternal (mengidentifikasi kesempatan dan ancaman) dan analisis internal (mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan).
  2. Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahaan, menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai, pengembangan strategi, dan penetapan pedoman kebijakan.
  3.  Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur.
  4. Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melaluinya aktivitas-aktivitas perusahaan dan hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan.   



Menurut Sondang P. Siagian (2004, 30-31) proses manajemen strategis melalui  dua belas tahap sebagai berikut:  
  • 1)      Perumusan misi organisasi
  • 2)      Penentuan profil organisasi
  • 3)      Analisis dan pilihan strategis
  • 4)      Penetapan sasaran jangka panjang
  • 5)      Penentuan strategi induk
  • 6)      Penentuan strategi operasional
  • 7)      Penentuan sasaran jangka pendek, seperti sasaran tahunan
  • 8)      Perumusan kebijaksanaan
  • 9)      Pelembagaan strategi
  • 10)   Penciptaaan sistem pengawasan
  • 11)   Penciptaan sistem penilaian
  • 12)   Penciptaan sistem umpan balik   


Menurut Crown Dirgantoro (2007, 12-14), proses manajemen strategis melalui  tahapan sebagai berikut:
  1. Analisis Lingkungan
  2.  Penetapan Visi, Misi, dan Objective
  3. Formulasi Strategi
  4. Implementasi Strategi
  5. Pengendalian Strategi


Unsur –unsur manajemen strategis menurut Pearce dan Robinson (2000, 12-15):  
  1. Company Mission
  2.  Internal Analysis
  3. External Environment
  4. Strategic Analysis and Choice
  5. Long-Term Objectives
  6. Generic and Grand Strategies
  7. Action Plans and Short-Term Objectives
  8. Functional Tactics
  9. Policies that Empower Action
  10. Restructuring, Reengineering, and Refocusing the Organization  
  11. Strategic Control and Continuous Improvement.  




Menurut Fred R. David (2006,15-17) unsur-unsur manajemen strategis meliputi:  “pernyataan visi dan misi, peluang dan ancaman eksternal, kekuatan dan kelemahan  internal, tujuan jangka panjang, strategi, tujuan tahunan, kebijakan.” 

0 Comments:

Post a Comment