glx_b64e8cb7b7c9d05c279e27f2e2324900.txt Kepeminpinan dan Sumber Daya Manusia - Kumpulan Landasan Teori

Thursday 30 October 2014

Kepeminpinan dan Sumber Daya Manusia


Tujuan pengembangan sumber daya manusia adalah dapat ditingkatkannya kemampuan, keterampilan dan sikap karyawan/anggota organisasi sehingga lebih efektif dan efisien dalam mencapai sasaran-sasaran program ataupun tujuan organisasi. Menurut Manullang (1980), tujuan pengembangan pegawai sebenarnya sama dengan tujuan latihan pegawai. Sesungguhnya tujuan latihan atau tujuan pengembangan pegawai yang efektif, adalah untuk memperoleh tiga hal yaitu :
  1. menambah pengetahuan
  2. menambah ketrampilan
  3. merubah sikap
Sedangkan manfaat dan tujuan dari kegiatan pengembangan sumber daya manusia menurut Schuler (1992), yaitu :
  • Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk
Dalam hal ini kegiatan pengembangan akan meningkatkan kinerja pegawai saat ini, yang dirasakan kurang dapat bekerja secara efektif dan ditujukan untuk dapat mencapai efektivitas kerja sebagaimana yang diharapkan oleh organisasi.
  • Meningkatkan produktivitas
Dengan mengikuti kegiatan pengembangan berarti pegawai juga memperoleh tambahan ketrampilan dan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi pelaksanaan pekerjaan mereka. Dengan semikian diharapkan juga secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas kerjanya.
  • Meningkatkan fleksibilitas dari angkatan kerja
Dengan semakin banyaknya ketrampilan yang dimiliki pegawai, maka akan lebih fleksibel dan mudah untuk menyesuaikan diri dengan kemungkinan adanya perubahan yang terjadi dilingkungan organisasi. Misalnya bila organisasi memerlukan pegawai dengan kualifikasi tertentu, maka organisasi tidak perlu lagi menambah pegawai yang baru, oleh Karena pegawai yang dimiliki sudah cukup memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut.
  • Meningkatkan komitmen karyawan
Dengan melalui kegiatan pengembangan, pegawai diharapkan akan memiliki persepsi yang baik tentang organisasi yang secara tidak langsung akan meningkatkan komitmen kerja pegawai serta dapat memotivasi mereka untuk menampilkan kinerja yang baik.
  • Mengurangi turn over dan absensi
Bahwa dengan semakin besarnya komitmen pegawai terhadap organisasi akan memberikan dampak terhadap adanya pengurangan tingkat turn over absensi. Dengan demikian juga berarti meningkatkan produktivitas organisasi.
Jika disimak dari pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pengembangan pegawai, pada umumnya adalah sebagai berikut :
  1. Agar pegawai dapat melakukan pekerjaan lebih efisien.
  2.  Agar pengawasan lebih sedikit terhadap pegawai.
  3.  Agar pegawai lebih cepat berkembang.
  4.  Menstabilisasi pegawai.
Manfaat dari pengembangan pegawai dapat dilihat dalam dua sisi yaitu :
  • A. Dari sisi individu pegawai yang memberi manfaat sebagai berikut :
1) Menambah pengetahuan terutama penemuan terakhir dalam bidang ilmu pengetahuan yang bersangkutan, misalnya prinsip-prinsip dan filsafat manajemen yang terbaik dan terakhir.
2) Menambah dan memperbaiki keahlian dalam bidang tertentu sekaligus memperbaiki cara-cara pelaksanaan yang lama.
3) Merubah sikap.
4) Memperbaiki atau menambah imbalan/balas jasa yang diperoleh dari organisasi tempat bekerja.
  • B. Dari sisi organisasi, pengembangan pegawai dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1) Menaikkan produktivitas pegawai.
2) Menurunkan biaya
3) Mengurangi turnover pegawai
4) Kemungkinan memperoleh keuntungan yang lebih besar, karena direalisirnya ketiga manfaat tersebut terlebih dahulu.
Sejalan dengan pemikiran diatas, pengembangan sumber daya manusisa dilakukan maka dalam usaha menembus gonjangan-gonjangan dari hiruk pikuk dalam masa perubahan cepat. Ada baiknya kita menyimak apa yang diutarakan dalam buku ”The Learning Revolusion : To Change The Way The World Learns” by Gordon Dryden dan Dr. Jeannette Vos” Dalam buku ini menyebutkan 16 kecenderungan utama yang akan membentuk dunia di masa depan :
1) Zaman komunikasi instant
2) Dunia tanpa batas-batas ekonomi
3) Empat lompatan menuju ekonomi dunia tunggal
4) Perdagangan dan pembelajaran melalui internet
5) Masyarakat layanan baru
6) Penyatuan yang besar dengan yang kecil
7) Era baru kesenangan
8) Perubahan bentuk kerja
9) Perempuan sebagai pemimpin
10) Penemuan terbaru tentang otak yang mengagumkan
11) Nasionalisme budaya
12) Kelas bawah yang semakin besar
13) Semakin bsarnya jumlah manula
14) Ledakan praktik mandiri
15) Perusahaan kooperatif
16) Kemenangan individu.
Hal-hal yang diutarakan tersebut terkait dengan pemahaman yang disebut dengan “content futurism” seperti halnya yang ditulis oleh John Naisbitt, Alvin Toeffler dan sebagainya, tetapi yang lebih penting bagaimana anda memanfaatkan informasi menjadi apa yang disebut dengan “proses futurism”, dan juga suatu konsep dalam pengembangan sumber daya manusia.

0 Comments:

Post a Comment